Mutiara Hikmah

" Kesabaran adalah mutiara kehidupan yang pantas dan harus kita miliki! Saat kita berjuang tetapi belum berhasil, kita membutuhkan kesabaran. Kemudian ketika menghadapi orang lain yang sedang emosi, kita butuh kesabaran. Lebih-lebih saat kita sendiri tersinggung, marah, dan emosi; kita pun perlu "rem emosi" berupa kesabaran. Kesabaran dalam konteks tersebut berarti suatu kematangan mental untuk mampu menahan diri dan mengendalikan sikap-sikap kita supaya tidak terjerumus pada tindakan-tindakan irasional yang merugikan diri sendiri maupun orang lain."
"Andrie Wongso"


Kepemimpinan dan Ke-Organisasian

Pengertian Organisasi yaitu kumpulan dari beberapa individu yang mempunyai tujuan yang sama dan terbentuk suatu pengurus.
Ada sebuah kaitan dalam kepemimpinan dan keorganisasian.
Hal yang terpenting dalam organisasi adalah pemimpin, karena tanpa adanya pemimpin suatu organisasi tidak akan berjalan.

Sedangkan kepemimpinsn yang sesungguhnya adalah berusaha mempelajari dan mengaplikasikan atau menerapkan ilmu yang telah di dapatkan.
Seorang Pemimpin harus mempunyai pola pemikiran yang lebih/ terdepan dari orang yang di pimpinnya . Karena apabila pemimpin pola berpikirnya lebih rendah dari pada yang di pimpin, maka pemimpin tersebut akan kehilangan wibawa.
- Cara Pemimpin dapat berfikir ke depan
** Harus peka / sensitif dalam hal perasaan
** Harus banyak tahu
** Harus bisa membuat perencanaan

Seorang pemimpin yang baik harus professional, yaitu dapat memilahkan antara urusan pribadi dengan urusan umum. Serta dapat menjalankan tugas yang pokok dan mendasar, yaitu dapat menyatukan, mengarahkan dan menggerakkan kelompok atau organisasi yang di pimpinnya.
read more

SENI MENATA HATI DALAM BERGAUL

Ki Pujo Handoyo S. Sos I
Disampaikan dalam kajian Sekolah Kader IPM Klaten, 14 Februari 2010

Pergaulan yang asli adalah pergaulan dari hati yang penuh kaikhlasan, yang Insya Allah akan terasa sangat indah dan menyenangkan. Pergaulan yang penuh rekayasa dan tipu daya demi kepentingan yang bernilai rendah tidak akan langgeng dan cenderung menjadi masalah.

1. Aku Bukan Ancaman Bagimu
Kita tidak boleh menjadi seorang yang merugikan orang lain, terlebih kalau kita simak Rasulullah SAW. Bersabda, “Muslim yang terbaik adalah muslim yang muslim lainnya selamat/merasa aman dari gangguan lisan dan tangannya”. (HR. Bukhari)

Hindari penghinaan apapun yang bersifat merendahkan, ejekan, penghinaan dalam bentuk apapun terhadap seseorang, baik tentang kepribadian, bentuk tubuh, dan sebagainya, jangan pernah dilakukan, karena tak ada masalah yang selesai dengan penghinaan, mencela, merendahkan, yang ada adalah perasaan sakit hati serta rasa dendam.

Hindari ikut campur urusan pribadi. Hindari pula ikut campur urusan pribadi seseorang yang tidak ada manfaatnya jika kita terlibat. Seperti yang kita maklumi setiap orang punya urusan pribadi yang sangat sensitive, yang bila terusik niscaya akan menimbulkan keberagaman.

Hindari memotong pembicaraan. Sungguh dongkol bila kita sedang berbicara kemudian tiba-tiba dipotong dan disangkal, berbeda halnya bila uraian tuntas dan kemudian dikoreksi dengan cara yang arif, niscaya kita pun berkecenderungan menghargainya bahkan mungkin menerimanya. Maka latihlah diri kita untk bersabar dalam mendengarkan dan mengoreksi dengan cara yang terbaik pada waktu yang tepat.

Hindari membandinkan. Jangan pernah dengan sengaja membandingkan jasa, kebaikan, penampampilan, harta, kedudukan seseorang sehingga yang mendengarnya merasa dirinya tidak berharga, rendah atau merasa terhina.

Jangan membela musuhnya, mencaci kawannya.
Membela musuh maka dianggap bergabung dengan musuhnya, begitu pula mencaci kawannya berarti memusuhi dirinya. Bersikaplah yang netral, sepanjang diri kita menginnginkan kebaikan bagi semua pihak, dan sadar bahwa untuk berubah harus siap menjalani proses dan tahapan.

Hindari merusak kebahagiaannya.
Bila seseorang sedang berbahagia, janganlah melakukan tindakan yang akan merusak kebahagiaannya. Misalkan ada seseorang yang merasa beruntung mandapatkan hadiah dari luar negeri, padahal kita tahu persis bahwa barang tersebut buatan dalam negeri, maka kita tak perlu menyampaikannya, biarlah dia berbahagia mendapatkan oleh-oleh tersebut.

Jangan mengungkit masa lalu.
Apalagi jika yang diungkit adalah kesalahan, aib atau kekurangan yang sedang berusaha ditutupi. Ingatlah bahwa setiap orang memiliki kesalahan yang sangat ingin disembunyikannya, termasuk diri kita, maka jangan pernah usil untuk mengungkit dan membeberkannya, hal seperti ini sama dengan mengajak bermusuhan.

Jangan mengambil haknya.
Jangan pernah terpikir untuk menikmati hak orang lain, setiap gangguan terhadap hak seseorang akan menimbulkan asa tidak suka dan perlawanan yang tentu saja tidak suka dan perlawanan yang tentu akan merusak hubungan. Sepatutnya kita harus belajar menikmati hak kita, agar bermanfaat dan menjadi bahan kebahagiaan orang lain.

Hati-hati dengan kemarahan
Bila anda marah, maka waspadalah karena kemarahan yang tak terkendali biasanya menghasilkan kata dan perilaku yang keji, yang sangat melukai, dan tentu perbuatan ini akan menghancurkan hubungan baik di lingkungan manapun. Kita harus mulai berlatih mengendalikan kamarahan sekuat tenaga dan tak usah sungkan untuk meminta maaf andai kata ucapan dirasakan berlebihan.

Jangan menertawakan
Sebagian besar dari sikap menertawakan seseorang adalah karena kekurangannya, baik sikap, penampilan, bentuk rupa, ucapan dan lain sebagainya, dan ingatlah bahwa tertawa yang tidak pada tempatnya serta berlebihan akan mengundang rasa sakit hati.

Hati-hati dengan penampilan, bau badan dan bau mulut.
Tidak ada salahnya kita selalu mengontrol penampilan, bau badan atau mulut kita, karena penampilan atau bau badan yang tidak segar akan membuat orang lain merasa terusik kenyamanannya, dan cenderung ingin mengindari kita.

2. Aku Menyenangkan Bagimu.
Wajah yang selalu cerah ceria
Rasulullah senantiasa berwajah ceria, beliau pernah bersabda, “Janganlah terlalu membebani jiwamu dengan segala kesungguhan hati. Hiburlah dirimu dengan hal-hal yang ringan dan lucu, sebab bila hati terus dipaksakan memikul beban-beban yang berat, ia akan menjadi buta.” (Sunan Abu Dawud).

Senyum tulus.
Rasulullah senantiasa tersenyum manis sekali dan ini sangat menyenangkan bagi siapapun yang menatapnya. Senyum adalah sedekah, senyuman yang tulus memiliki daya sentuh yang dalam ke dalam lubuk hati siapapun, senyum adalah nikmat Allah yang besar bagi manusia yang mencintai kebaikan. Senyum tidak dimiliki oleh orang-orang yang keji, sombong, angkuh, dan orang yang busuk hati.

Kata-kata yang santun dan lembut.
Pilihlah kata-kata yang paling sopan dengan dan sampaikan dengan cara yang lembut, karena sikap seperti itulah yang dilakukan Rasulullah, ketika berbincang dengan para sahabatnya, sehingga terbangun suasana yang menyenangkan. Hindari kata yang kasar, menyakitkan, merendahkan, mempermalukan, serta hindari pula nada suara yang keras dan berlebihan.

Senang menyapa dan mengucapkan salam.
Upayakanlah kita selalu menjadi orang yang paling dahulu menyapa dan mengucapkan salam. Jabatlah tangan kawan kita penuh kehangatan dan lepaslah tangan sesudah dilepaskan oleh orang lain, karena demikianlah yang dicontohkan Rasulullah.

Jangan lupa untuk menjawab salam dengan sempurna dan penuh perhatian.

Bersikap sangat sopan dan penuh penghormatan.
Rasulullah jikalau berbincang dengan para sahabatnya selalu berusaha menghormati dengan cara duduk yang penuh perhatian, ikut tersenyum jika sahabatnya melucu, dan ikut merasa takjub ketika sahabatnya mengisahkan hal yang mempesona, sehingga setiap orang merasa dirinya sangat diutamakan oleh Rasulullah.

Senangkan perasaannya.
Pujilah dengan tulus dan tepat terhadap sesuatu yang layak dipuji sambil kita kaitkan dengan kebesaran Allah sehingga yang dipuji pun teringat akan asal muasal nikmat yang diraihnya, nyatakan terima kasih dan do’akan. Hal ini akan membuatnya merasa bahagia. Dan ingat jangan pernah kikir untuk berteima kasih.

Penampilan yang menyenangkan.
Gunakanlah pakaian yang rapi, serasi dan harum. Menggunakan pakaian yang baik bukanlah tanda kesombongan, Allah Maha Indah dan menyukai keindahan, tentu saja dalam batas yang sesuai syariat yang disukai Allah.



Maafkan kesalahannya.
Jangan pemaaf yang lapang dan tulus terhadap kekurangan dan kesalahan orang lain kepada kita, karena hal ini akan membuat bahagia dan senang siapapun yang pernah melakukan kekhilafan terhadap kita, dan tentu hal ini pun akan mengangkat citra kita dihatinya.

3. Aku Bermanfaat Bagimu
Rajin bersilaturahmi.
Silaturahmi secara berkala, penuh perhatian, kasih saying dan ketulusan walaupun hanya beberapa saat, benar-benar akan memiliki kesan yang mendalam, apalagi jikalau membawa hadiah, Insya Allah akan menumbuhkan kasih saying.

Saling berkirim hadiah.
Seperti yang telah diungkap sebelumnya bahwa saling memberi dan berkirim hadiah akan menumbuhkan kasih saying. Jangan pernah takut miskin dengan memberikan sesuatu, karena Allah yang Maha Kaya telah menjanjikan ganjaran dan jaminan tak akan miskin bagi ahli sedekah yang tulus.

Tolong dengan apapun.
Bersegeralah menolong dengan segala kemampuan, harta, tenaga, waktu atau setidaknya perhatian untuk mendengarkan keluh kesahnya.

Apabila tidak mampu, maka do’akanlah, dan percayalah bahwa kebaikan sekecil apapun akan diperhatikan dan dibalas dengan sempurna oleh Allah.

Sumbangan ilmu dan pengalaman.
Jangan pernah sungkan untuk mengajarkan ilmu dan pengalaman yang dimiliki, kita harus berupaya agar ilmu dan pengalaman yang ada pada diri kita bisa menjadi jalan bagi kesuksesan orang lain.

Insya Allah jikalau hidup kita penuh manfaat dengan tuulus ikhlas maka, kebahagiaan akan terasa nikmat, karena tidak mengharapkan sesuatu dari orang melainkan kenikmatan kita adalah melakukan sesuatu untuk orang lain. Semata karena Allah SWT.
read more

Peta Kecamatan di Klaten

PETA KABUPATEN KLATEN
(Tiap Kecamatan)
BAYAT



CAWAS


CEPER


DELANGGU


Gantiwarno


JATINOM


JOGONALAN

JUWIRING

KALIKOTES

KARANGDOWO

KARANG NONGKO

KEBONARUM


KEMALANG


KLATEN SELATAN


KLATEN TENGAH


KLATEN UTARA


MANISRENGGO


NGAWEN


PEDAN


POLANHARJO


PRAMBANAN


TRUCUK


TULUNG



WEDI




WONOSARI
read more

Sepeda Santai PC IPM Wedi

Klaten, Jawa Tengah - Bidang ASKO Pimpinan Cabang Ikatan Pelajar Muhammadiyah Wedi tengah menggelar Sepeda Santai. Acara yag dilaksanakan 02 Januari 2010 lalu dimulai dari Masjid Jamik Wedi sampai di Candi Gunung Kidul itu mempunyai makna dan tujuan untuk membangkitkan kader yang telah terbentuk dalam Pengkaderan Dasar Taruna Melati I bulan Desember tahun lalu.

Semua peserta sepeda santai berkumpul di Masjid Jamik dari jam 08.00 pagi dan berangkat jam 09.00 WIB menuju ke Candi Gunung Kidul. Acara yang di pandu oleh Bidang ASKO itu diikuti 26 anak dari perwakilan sekolah yang ada di Pimpinan Cabang IPM Wedi tersebut.

“Dengan menikmati pemandangan disepanjang perjalanan menuju ke tempat lokasi, peserta sepeda santai juga dapat melihat aktivitas yang dilakukan oleh masyarakat sekitar saat itu”. Kata Imam Bahid Sholikin kepada contributor website IPM Wilayah Jawa Tengah.

“Agar kader dari TM I ini tetap senang dan merasa nyaman dan berkesan dengan acara ini, maka diakhir acara, tepatnya di Candi Gunung Kidul bersama dengan Bidang ASKO PC IPM Wedi membagi-bagikan dorprise yang sudah disiapkan oleh penyelenggara”.Tambah Imam Bahid Sholikin.

“Pembagian dorprise itu diberikan kepada peserta yang paling menarik, dan paling bagus presentasinya saat menjelaskan tentang akhlak mulia yang diberikan oleh Bidang ASKO”. Tandas Imam Bahid Sholikin saat dijumpai diacara tersebut. Jadi acara ini tidak hanya bermain bresepeda saja atau refreshing saja, acara ini juga melatih mental anak-anak untuk lebih bisa meningkatkan kecerdasan dan wawasan dalam berorganisasi. Maka dari itu acara ini tidak berhenti sampai disini saja, karena masih banyak agenda-agenda yang akan dilaksanakan lagi untuk menjadikan IPM di Cabang Wedi khususnya lebih berjaya.

Semoga dengan adanya acara dan kegiatan yang bermanfaat itu, kader-kader yang baru terbentuk dan terlahir bisa menjadikan kader kompeten diera saat ini serta berakhlak mulia dalam menjalankan tugas dan amanah yang diembannya di dalam ikatan, khususnya di Muhammadiyah setempat.(arp)

Sumber berita : Heru Cahyono Heru heru_dhet@yahoo.com This e-mail address is being protected from spambots. You need JavaScript enabled to view it , contributor website IPM dan Muhammadiyah wilayah Jawa Tengah.
read more

video











































HHN







Aku
dan
Siput
klik di sini







Contoh



Contoh juga denk



Contoh



Contoh juga denk



Contoh



Contoh juga denk



Contoh



Contoh juga denk



Contoh



Contoh juga denk



Contoh



Contoh juga denk



Contoh



Contoh juga denk



Contoh



Contoh juga denk

read more

Pelajar SMP Tawuran Saat Merayakan Kelulusan

Headline News / Metropolitan / Rabu, 21 April 2010 16:16 WIB

Metrotvnews.com, Jakarta: Tawuran antarpelajar kembali terjadi di Jakarta. Dua kelompok pelajar Sekolah Menengah Pertama yang tengah merayakan kelulusan, terlibat tawuran di Jalan Latumenten, Jakarta Barat, Rabu (21/4). Mereka mengunakan samurai, kelewang, golok, gir motor yang diikat gesper dan balok kayu untuk menyerang lawan.

Perang batu sempat pecah ketika salah satu kelompok pelajar mundur karena kalah jumlah dibandingkan kelompok lain. Aksi kejar mengejar pun terjadi di Jalan Latumenten hingga Jalan Jembatan Besi. Tawuran baru dapat dibubarkan setelah beberapa petugas Polsek Tanjung Duren, Jakbar, datang ke lokasi. Hingga saat ini, kedua kelompok pelajar yang terlibat tawuran masih berada di lokasi.(*)

Selengkapnya
read more

Pelajar sekarang malas membaca

Sekadar merujuk apa kata orang :

Kebiasaan membaca harus ditanamkan kepada anak sejak dini. Sebab, buku tak hanya fondasi dasar utama bagi perkembangan mental dan spiritual seorang anak, tapi juga sebagai sumber pengetahuan serta sarana pembina kematangan berpikirnya. Dengan melalui buku si anak akan diajar untuk mengenal segala sesuatu yang ada dan apa yang terjadi di alam semesta sebagai apresiasi terhadap ciptaan Allah. Nah bagaimana agar anak cinta buku karena buku juga berfungsi sebagai salah satu sarana komunikasi. Dengan semakin sering anak berkomunikasi dengan buku, semakin banyak pula pengetahuan yang didapatnya. Pengertian ini sangat membantu pembentukan kepribadian dan pola pikir seorang anak. Komunikasi anak dengan buku tidak dapat dihalangi oleh siapa pun. Seorang pakar linguistik dari sebuah universitas ternama di California, Susan Curtis, menyatakan bahwa komunikasi sangat esensial bagi pengembangan kepribadian manusia. Para ahli ilmu-ilmu sosial berulang kali mengemukakan, ketidakmampuan untuk berkomunikasi dengan baik (terutama dalam keluarga), menjadi penghambat perkembangan kepribadian dan pengalaman kesadaran manusia.

Keluarga menjadi lingkungan pertama bagi anak untuk berkenalan dengan buku. Peranan kedua orangtua sangat besar dalam menanamkan rasa cinta buku kepada anak-anaknya. Proses ini dapat dimulai sejak usia dini. Mendongeng sebelum tidur perlu dilakukan karena rutinitas ini tidak hanya mengandung aspek pendidikan, juga menjadi saat-saat yang berharga untuk menjalin hubungan emosional antara orangtua dan anak.

Ketika anak mulai bersekolah, orangtua dapat memperkenalkan cara-cara memperoleh buku, misalnya dengan kunjungan ke toko buku, pameran buku, bursa buku murah (pasar loak/bekas), atau ke perpustakaan. Tidak harus membeli, tapi agar anak melihat jenis-jenis buku yang ada di luar rumahnya. Jika anak tertarik membeli satu buku, kita dapat mengajaknya menabung sampai ia dapat membelinya sendiri.

Karenanya, perpustakaan pribadi bagi keluarga menjadi sebuah keniscayaan yang penting untuk mengakrabkan anak dengan buku. Karena itu, orangtua seharusnya menyediakan perpustakaan di rumahnya.

Perpustakaan umum juga dapat dijadikan objek rekreasi orangtua dan anak. Bahkan, dengan meminjam buku perpustakaan anak diajar untuk menghargai buku yang bukan miliknya, mendisiplin diri dengan meyediakan waktu untuk membaca selama tenggang waktu peminjaman, dan mengembalikannya tepat waktu. Yang sangat diperlukan dalam menanamkan minat membaca kepada anak selain ketersediaan buku, adalah waktu. Dengan berkembangnya teknologi komunikasi melalui TV, waktu untuk melakukan kegiatan serta interaksi antar anggota keluarga yang bermanfaat seperti membaca, sangatlah berkurang. Penelitian di Amerika Serikat menunjukkan bahwa TV menyala rata-rata selama 7¼ jam setiap hari. Padahal, seorang dokter spesialis anak dan pakar peneliti dalam bidang perkembangan anak dari Universitas Harvard, Dr,. Berry Brazelton, mengemukakan bahwa satu jam merupakan batas menonton maksimal bagi anak-anak usia 5-6 tahun. Lebih dari satu jam, tayangan-tayangan TV menjadi semacam racun yang mereduksi kemampuan daya nalar dan kemampuan berpikir kritis dan ilmiah.

Berkebalikan dari tayangan-tayangan TV yang bersifat sepintas dan cepat berlalu, dengan membaca buku seorang anak (ataupun orang dewasa) didorong untuk menyediakan waktu untuk merenung, serta tersedia jarak waktu yang memungkinkan untuk berpikir serta menentukan sikap terhadap materi yang dibacanya. Tayangan TV memiliki sifat yang bertentangan dengan aktivitas membaca. TV menyebabkan otak cenderung pasif karena hanya menerima terpaan audio-visual.

Sementara membaca menuntut otak untuk aktif. Kalau terbiasa melihat TV, orang dewasa pun bisa kehilangan minat baca. Apalagi anak-anak. Selain itu, efek pasif ini lebih besar ketika TV banyak menayangkan program yang sangat menyerap perhatian. Program-program acara yang menyajikan kebaruan terencana (designed novelty) –bukan kebaruan yang sesungguhnya- dan sangat mendebarkan, membuat perhatian terkuras. Bisa saja acara TV dikemas untuk memberi efek positif terhadap minat belajar dan membaca pada anak.

Namun, bukan berarti TV menjadi barang haram bagi keluarga. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan berkenaan dengan keberadaan TV;

Pertama, matikanlah TV selama waktu membaca. Anak perlu dibiasakan berkonsentrasi dengan bacaannya tanpa godaan tayangan TV yang daya pikatnya lebih kuat. Duduklah bersama mereka, dan pilihlah sebuah buku yang menarik atau koran hari itu untuk dibaca bersama. Kegiatan ini dapat menanamkan kebiasaan untuk membaca secara teratur.

Kedua, seperti yang disarankan Nibras, orang tua seharusnya selalu mendampingi anak saat berada di depan TV. Jika ada film atau jenis acara lain yang menjadi minat khusus anak, misalnya dari cerita-cerita klasik (dongeng, legenda) atau yang bersifat ilmiah, berusahalah untuk mendapatkan buku-buku yang berkaitan dengan tayangan tersebut. Dengan demikian anak diajak untuk mengkaji serta mempelajari lebih seksama tentang apa yang dilihatnya di layar kaca. Cara ini juga sedikit banyak menumbuhkan kecintaan anak terhadap ilmu pengetahuan.

Tetapi orangtua tetap harus berada di garda terdepan dalam mencintai buku. Orangtua yang tidak gemar membaca, relatif lebih sulit menumbuhkan minat baca yang tinggi pada anak. Namun hal ini bukan berarti kecintaan orangtua terhadap buku dengan sendirinya membangkitkan semangat anak membaca. Perlu upaya dan usaha secara sengaja dari orangtua untuk merangsang anak untuk membaca

Sumber : http://www.sabahforum.com/
read more

Lagu

read more

Remaja dan Problem Kenakalanya

Remaja dan Problem Kenakalanya*Oleh Edy Novianto**Berbincang tentang dunia remaja amat menyenangkan, mungkin karena saat ini diri kita berada dalam fase kehidupan ini. Salah satu aspek kajian dunia remaja adalah fenomena kenakalan remaja. Atribut sifat (stereotip) yang diberikan kepada remaja secara mentradisi ini apakah selamanya benar dan dapat di ubah ? Haruskah seorang remaja dikatakan wajar jika melakukan kenakalan dan apakah kenakalan hanya dilakukan oleh remaja ?Remaja fase unik dalam kehidupan…..Masa remaja awal(teenagers)terjadi pada kisaran usia 12-18 tahun. Pada masa ini terjadi ‘revolusi’ dalam diri remaja terkait kondisi fisik maupun psikososial.Karakteristik psikologikPada masa remaja terjadi percepatan pertumbuhan fisik karena adanya koordinasi kerja kelenjar–kelenjar yang baik.Biasanya pertumbuhsn antara organ-organ yang ada tidaknya bersamaan sehingga seakan memunculkan kondisi fisik yang kurang proporsional (kurang cocok).Pertumbuhan yang lainya terkait dengan perkembangan seksual yakni meliputi munculnya tanda-tanda kelamin primer (langsung berhubungan dengan proses produksi) dan sekunder (tidak langsung berhubungan dengan proses reproduksi namun menjadi ciri khas yang mencirikan pria atau wanita).Karakteristik psikososialBeberapa karakteristik pada masa ini adalah :Kondisi perasaan dan emosi sangat peka (sensitive) sehingga tidak stabil. Oleh pakar (Stanley Hall) hal ini disebut Storm and stress. Remaja mengalami kelabilan dalam sikap dan perbuatanya, suatu saat penginya belajar sangat rajin namun tiba-tiba ia jadi malas,dsb.Kemampuan pikir mulai kritis (membandingkan dengan apa yang ia sudah ketahui dan menolak hal-hal yang tidak di fahaminya) dan mampu melakukan abstraksi.Kondisi mental saat ini menyebabkan remaja lebih memilih untuk bergaul dengan kelompok sebaya yang sejenis.Rasa ingin untuk mengetahui berbagai hal menyebabkan remaja sering mencontoh / mencoba-coba semua hal yang dilakukan orang dewasa.Kondisi moral terkait dengan hal dorongan seksual remaja sudah nulai berani melakukan sikap-sikap yang menarik perhatian.Menurut pakar (Hurlock) ada bebrapa gejala yang disebutnya ‘negative` fase pada masa ini, antara lain :Keinginan untuk menyendiri (desire for isolation)Berkurang kemampuan untuk bekerja (disinclination to work)Kebosanan (bore do it)Kegelisahan (restlessness)Rasa perlawnan terhadap kekuasaan / kewibawaan orang dewasa (resistance to authority)Kurang percaya diri (lack of confidence)Mulai timbul minat pada lawan jenisKesukaan berandaiBerbagai karakteristik di atas menyebabkan seringkalinya remaja mengalami permasalahan jati diri sehingga sering muncul konflik dalam diri mereka.Lingkungan, disitu kita hidup disitulah kita di bentuk…..Pengaruh lingkungan terhadap perilaku remaja sangat besar. Lingkungan mencakup lingkungan keluarga, masyarakat termasuk sekolah. Berbagai budaya (culture) yang ada seringkali di contoh (adopsi) secara ‘membuta’ oleh remaja. Sehingga tak heran jika remaja berperilaku sejalan dengan apa yang ia terima dari lingkunganya, baik itu perilaku baik atau tercela.Remaja nakal, sebuah proses belajar yang salah jalan…Seseorang dalam kehidupanya selalu mengalami proses belajar yang mana denganya menjadikan kehidupan mereka mnjadi lebih baik/mendekati sempurna. Termasuk remaja, figure unik ini mengalami pembelajaran kehidupan baik dari lingkungan maupun dari dirinya. Proses belajar yang tidak tepat akan memunculkan berbagai perilaku mnyimpang yang sering di namai “kenakalan”.Berbagai bentuk kenakalan antara lain, adanya kebiasaan miras /NAPZA, seks bebas dan sejenisnya, tindakan kekerasan dan kriminalitas. Perilaku-perilaku sebagaimana di atas memang di sebabkan banyak faktor, namun setidaknya awal dari semua itu adalah adanya informasi-informasi yang salah atau tidak proporsional yang di serap remaja . Informasi-informasi yang menjadi sumber belajar ini seringkali diperoleh dari berbagai media ataupun personal (teman-teman sebaya, dewasa, yang tidak faham betul).Kenakalan perlu sikap yang komprehensif (mencakup pada seluruh aspek)…Perilaku menyimpang biasanya terjadi karena adanya niat dan kesempatan. Niat lebih menjadi ganbaran yang menunjuk (representasi) pada kondisi dalam diri (internal) remaja itu sendiri dan kesempatan menjadi representasi dari kondisi luar (eksternal) remaja.Seperti secara singkat di tulis di awal bahwa kondisi internal remaja yang sedemikian sensitif dan labil sangat mudah mencontoh atau di pengaruhi oleh lingkungan.Adanya lingkungan yang memberikan kesempatan bagi remaja untuk belajar yang salah menjadikan mereka melakukan kenakalan-kenakalan tertentu sebagai upaya menunjukan dirinya (aktualisasi) maupun penglihatan /ganti rugi (kompensasi) hasrat yang menggebu dan tak tersalurkan dengan benar.Tentu, dalam memandang masalah ini kiranya perlu adanya pemahaman berbagai hal berikut :Pertama, setiap manusia di berikan daya potensial negatif untuk melakukan kemaksiatan (kefasikan) dan potensial positif untuk melakukan kebajikan /ketakwaan (QS.Asy-syams :8). Dan besar potensial itu selalu berubah (lihat hadist bahwa keimanan kadang naik ,kadang turun). Besarnya potensial inilah yang berpengaruh terhadap munculnya niatan hati yang mana akan sangat mempengaruhi tindakan yang akan dilakukan (ingat nggak hadist tentang adanya segumpal darah /hati dalam diri manusia yamg samgat mempengaruhi tindakan manusia).Kedua, manusia hidup tidaklah sendiri , ia di hadapkan dengan keniscayaan adanya interaksi sosial, baik dalam bentuk keluarga, komunitas ataupun masyarakat luas. Dalam proses interaksi itulah muncul berbagai aturan, kesepakatan (norma), munculnya kebebasan yang menjadi budaya dan terjadinya saling mempengaruhi satu dengan yang lain. Dengan mengingat karakteristik remaja yang belum punya ketegasan prinsip maka cenderung remaja akan mengikuti alur norma dan budaya yang dianut dalam komunitas /masyarakat baik itu sesuai atau tidak dengan nilai ajaran islam. (Ingat nggak hadist tentang anjuran kita berteman dengan ‘si penjual minyak wangi’ dari pada ‘si pandai besi’ dan hadist tentang teman yang menjadi cermin sifat kita). Secara lebih luas, aturan-aturan yang diundangkan yang juga memnpunyai andil dalam mempengaruhi perilaku masyarakat termasuk remaja.Mengingat kedua hal tersebut, maka usaha yang dapat dilakukan antara lain :Membenahi dan menguatkan kepribadian (islam) kitaUntuk membenahi dan menguatkan kepribadian diri dapat dilakukan dengam kegiatan ritual ibadah, dzikir, mengkaji ilmu agama, dll.Mewujudkan kehidupan masyarakat yang baik (islami)Untuk mewujudkan kehidupan masyaraklat yang islami dapat di awali dari kehidupan keluarga, tetangga masyarakat sampai kehidupan berbangsa dan bernegara. Usaha ini di lakukan dengan konsep amar ma’ruf nahi munkar.Dengan terkendalinya dua faktor di atas maka Insya Allah kemungkinan remaja untuk melakukan ‘kenakalan ‘ mampu tewrkurangkan. Wallahu a’lam…*disampaikan dalam kajian rutin PC IRM Wedi, 25 Maret 2006**Alumnus PC IRM Wedi (ketua KPSDM 2001-2003), ketua umum PD IRM Klaten (2005-2007)
read more

Recent Coments

Widget edited by Seby-Antoe.com
 
Powered By Blogger | Portal Design By Vikas bhardwaj's Blog